Selasa, 27 Desember 2011

Cinta dan Perkawinan

Suatu hari plato bertanya kepada gurunya, " Apa itu cinta ? Bagaimana saya menemukannya ?"

Gurunya menjawab. " Ada ladang gandum yang luas didepan sana. berjalanlah kamu tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu ranting saja. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta "

Plato pun berjalan dan tidak berapa lama ia kembali namun dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.


Gurunya bertanya, " Mengapa kamu kembali dengan tidak membawa satupun ranting ? "

Plato pun menjawab, " Aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan aku tidak boleh mundur atau berbalik. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada ranting yang lebih menakjubkan didepan sana, jadi tak ku ambil ranting tersebut. Saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru aku sadari bahwa ranting yang aku temukan tidak sebagus ranting tadi. Jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya. "

Gurunya menjawab, " Dan ya itulah cinta "

Dihari lain plato bertanya lagi pada gurunya, " Apa itu perkawinan ? "

Gurunya menjawab, " Ada hutan subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur atau menoleh dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi. Karena artinya kamu telah menemukan perkawinan. "

Plato pun menjawab, " Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah ladang ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, tidak terlalu tinggi namun kurasa itu tidak buruk. Jadi akan kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya.

Gurunya menjawab, " Dan ya itulah perkawinan "

Cinta itu adanya dilubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika keinginan dan pengharapan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan.Tiada sesuatupun yang didapat dan tidak dapat diputar kembali.

Waktu dan masa itu tidak dapat diundur, mengapa tidak menerima cinta apa adanya ?

Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta.
Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika anda hanya mencari-cari kesempatan terbaik diantara pilihan yang ada. Maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya dengan tepat waktu.

Karena ketika kesempurnaan yang ingin didapat, maka sia-sia lah waktu dan usaha dalam mendapatkannya.
Kesempurnaan itu hampa.
Kesempurnaan itu semu.


supported by http://fotoweddingbandung.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar